SELAMAT DATANG

Sabtu, 08 Desember 2012

makalah sikap dan prilaku kerja prestatif




MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
tentang
sikap dan prilaku kerja prestatif
disusun oleh:
KELOMPOK : 1
KELAS : X

SEKOLOH MENENGAH KEJURUAN
SMK KESEHATAN BHAKTI KENCABA KSB
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
 


Kata pengantar
                   Puja dan puji syukur kehadirat ALLAH SWT karena IA lah tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, shalawat serta salam tak lupa pula kami sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW karea IA pula kita dapat terbebas dari alam kebatilan.
          Makalah ini membahas tentang sikap dan prilaku kerja prestatif  yang terdiri dari cover hingga daftar pustaka. Kami berharap makalah ini dapat membantu sistem belajar mengajar dalam lingkup materi yang kami bahas ini.
Kami juga tidak lupa menyampaikan kata trima kasih atas tugas yang telah ibu Nurul berikan kepada kami sebagai motifasi bagi kami dalam proses belajar.
          Dalam penulisan {pengetikan} dan penyusunan kami sadar bahwa kemampuan kami masih dibawah pembimbing kami, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dalam proses blajar kami.

Taliwang,4 Oktober 2012
    Kelompok 1
   {Penyusun}



DAFTAR ISI
Cover
Kata pengantar............................................................................................................ i
Daftar isi...................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar belakang................................................................................................... 1
B.   Rumusan masalah............................................................................................. 1
C.   Tujuan penulisan.............................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pentingnya kerja prestatif................................................................................ 2
B.   Sikap dan prilaku kerja prestatif..................................................................... 3
C.   Aspek-aspek kerja prestatif.............................................................................. 3
D.  Menerapkan sikap dan prilaku kerja prestatif dalam kehidupan sehara-hari         5
BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan....................................................................................................... 7
B.   Saran.................................................................................................................. 8
Daftar pustaka............................................................................................................. 9



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar belakang
            Saat ini seluruh masyarakat khususnya wirausahawan, harus memperhatikan dan memiliki yang dinamakan sikap dan prilaku kerja prestatif dalam berbagai lingkungan, misalnya lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
            Kerja prestatif bukan hanya sikap kerja yang harus dimiliki tapi kerja prestatif harus di tekuni dan dijalankan dengan sepenuh hati tanpa ada keterpaksaan dari manapun, karena apabila kerja ini dilakukan dengan keterpaksaan maka tidak akan membawa atau mendatangkan hasil yang maksimal dan memuaskan bagi seseorang yang melaksanakannya.
            Kerja prestatif adalah salah satu dari berbagai sikap yang harus dimiliki oleh seorang warausahawan, oleh karena itu kerja prestatif jangan sampai terlupakan oleh seorang wirausahawan yang baru mulai membangun usaha atau yang telah lama membangun usahanya.
            Seperti yang kita lihat banyak sekali wirausahawan yang melupakan kerja prestatif sehingga mereka tidak dapat atau sangat sulit untuk memajukan usahanya seperti yang mereka inginkan.
B.   Rumusan masalah

1.      Bangimana menanamkan sikap dan prilaku kerja prestatif pada para wirausahawan  agar usaha yang dijalani dapat maju dan sesuai keinginan wirausahawan itu sendiri.
2.      Bagaimana cara menanamkan sikap dan prilaku kerja prestatif di lingkungan keluarga.
3.      Bagaimana menanamkan sikap dan prilaku kerja prestatif di lingkungan sekolah.
4.      Bagaimana menanamkan sikap dan prilaku kerja prestatif di lingkungan masyarakat.

C.   Tujuan penulisan

1.      Mengetahui cara menanamkan sikap dan prilaku kerja prestatif pada wirausahawan.
2.      Mengetahui cara menanamkan sikap dan prilaku kerja prestatif di lingkungan keluarga.
3.      Mengetahui cara menanamkan sikap dan prilaku kerja prestatif di lingkungan sekolah.
4.      Mengetahui cara menanamkan sikap dan prilaku kerja prestatif di lingkungan masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pentingnya kerja prestatif

            Keinginan semua orang untuk terus maju dan berprestasi tidak dapat dihindari. Setiap wirausaha juga melombakan kata prestatif itu, sehingga seorang wirausaha harus berbuat dan bekerja secara prestatif. Apakah prestatif itu ? “Prestatif artinya seorang wirausaha selalu berambisi ingin maju (ambition drive).

            Di sini seorang wirausaha memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaannya atau tugasnya dan setiap saat pikirannya tidak lepas dari bisnisnya. Seorang wirausaha yang ingin berhasil di dalam usahanya janganlah loyo, pasrah diri, tidak mau berjuang, tetapi harus bersemangat tinggi, berjuang dan berambisi untuk maju dengan komitmen tinggi terhadap pekerjaannya.
            Menurut Zimmerer, karakteristik wirausaha yang berhasil karena bekerja secara prestatif adalah sebagai berikut :

1)       Memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya atau pekerjaannya
2)      Mau bertanggung jawab
3)      Mempertahankan minat kewirausahaan dalam dirinya
4)      Peluang untuk mencapai obsesi
5)      Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpastian.
6)      Yakin pada dirinya.
7)      Kreatif dan fleksibel.
8)      Memiliki motivasi untuk lebih unggul.
9)      Berorientasi untuk masa depan.
10)  Mau belajar dari kegagalan.
11)  Memiliki kemampuan memimpin.

            Jika karakteristik prestatif di atas diterapkan oleh seorang wirausaha di dalam bisnis, maka :
·          Wirausaha memiliki tekad kuat berusaha tetapi bukan karena terpaksa.
·          Wirausaha akan mawas diri dan bertekad bulat untuk maju.
·          Wirausaha berpikir ada kemungkinan gagal, tetapi ia tidak gentar.
·         Wirausaha ingin maju atau mandiri, walaupun resiko tinggi.
·          Wirausaha berpikir positif karena ingin berkreatif.

B.   Sikap dan prilaku kerja prestatif

            Ciri khusus perilaku prestatif ialah selalu ingin maju di segala bidang. Dengan demikian orang yang berperilaku kerja prestatif akan memancarkan sifat yang terpuji. Orang yang selalu ingin maju harus mau belajar banyak serta mempunyai keyakinan yang kuat dalam usahanya.
            Menurut Stephen Covey dalam bukunya “First Thing’s First” ada empat sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju, yaitu :

1)      Self awareness atau sikap mawas diri.
2)      Conscience atau mempertajam suara hati.
3)      Independent Will atau pandangan independent untuk bakal bertindak.
4)      Creative imagination atau berpikir mengarah ke depan untuk memecahkan masalah dengan imajinasi serta adaptasi yang tepat.

C.   Aspek-aspek kerja prestatif

            Perilaku kerja prestatif dapat dilihat dalam sikap sebagai berikut :

1)      Kerja Ikhlas
            Kerja ikhlas bukan berarti kerja tanpa mengharapkan gaji/honor. Kerja ikhlas dalam hal ini dapat diartikan kerja yang dilakukan tanpa keluh kesah. Segala jerih payah bahkan rasa lelah tidak dirasakan suatu beban yang berat.

Contoh :
            Seorang tukang jahit sepatu walaupun hasil jahitannya hanya dapat untuk menutup biaya, tetapi tetap bekerja dengan baik, melaksanakan pekerjaannya dengan tulus dan berusaha agar pesanan untuk jahitannya baik dengan harapan semoga rejeki yang diterima menjadi berkat Tuhan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

2)      Kerja Mawas Diri Dari Rasa Emosional
            Kerja mawas diri dapat diartikan tidak tergesa-gesa dalam mengambil suatu tindakan, tidak mudah terpancing oleh suasana dalam menerima suatu kritikan maupun pujian. Sebelum bertindak dipikirkan dengan matang keputusan apa yang akan diambil. Oleh karena itu sikap hati-hati perlu diterapkan agar tidak mudah terjebak pada kesalahan yang sama.

Contoh :
            Seorang pemimpin perusahaan yang memiliki masalah pribadi di rumah dengan keluarganya, tidak boleh membawa masalah ke perusahaan.

3)      Kerja Cerdas
            Cerdas, sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti) dan tajam dalam berpikir. Bekerja tidak hanya mengandalkan otot saja tetapi juga mengandalkan otak artinya untuk mencapai sukses tidak hanya dibutuhkan kerja keras saja akan tetapi juga kecerdasan untuk melakukan inovasi-inovasi baru yang dapat diterima oleh masyarakat.
Kerja cerdas adalah bekerja dengan menggunakan pikiran yang tajam, cepat, tepat dalam menerima, menanggapi, menentukan sikap dan berbuat.
            Wirausahawan yang cerdas, wirausahawan dalam menjalankan pekerjaannya pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang, dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan.

Contoh :
            Wirausaha dalam bekerja menggunakan konsep keilmuan, misalnya penggunaan teknologi tepat, menggunakan konsep hitung menghitung (matematika), menggunakan bahasa global, pandai bernegosiasi, berkomunikasi dan mengelola informasi.

4)      Kerja Keras
            Kerja keras berarti bekerja dengan menggunakan sumber daya secara optimal, misalnya tenaga, pikiran, dan perasaan dalam menggunakan waktu, bahan, dana dan alat.
Kerja keras dalam bekerja mampunyai sifat mabuk kerja untuk dapat mencapai sasaran yang ingin dicapai, dapat memanfaatkan waktu yang optimal sehingga kadang-kadang tidak mengenal waktu, jarak, dan kesulitan yang dihadapi, sangat bersemangat untuk meraih keinginannya.

Contoh :
            Kerja keras seorang nelayan, setiap hari mereka berangkat untuk berlayar tanpa mengenal waktu dan lelah, kadang-kadang kalau cuaca tidak mendukung nelayan tersebut bisa tidak membawa hasil tangkapannya.

5)      Kerja Tuntas
            Kerja tuntas artinya kerja yang tidak setengah-setengah dan mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usahanya secara maksimal.

Contoh :
            Seorang pengusaha konveksi dapat mengorganisasikan usahanya dengan baik mulai dari membuat sarana konveksi, lay out konveksi, peralatan yang dibutuhkan, proses produksi, strategi pemasaran, kemungkinan kerugian sampai mendapatkan hasil yang memuaskan yaitu laba.

D.  Menerapkan sikap dan prilaku kerja prestatif dalam kehidupan sehara-hari

            Untuk memberikan motivasi, menanamkan, dan memupuk mental jiwa wirausaha perlu sekali menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif dalam kehidupan sehari-hari di dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Penerapannya dapat berupa aktivitas biasa dalam menjalankan hidup sehari-hari maupun berupa kegiatan bisnis.

1)      Di Lingkungan Keluarga
            Menerapkan kerja prestatif di lingkungan keluarga di antaranya dapat berupa :

a)        Disiplin dalam menjalankan kewajiban, seperti ibadah, belajar dan membantu orang tua, tidak menunda-nunda waktu.
b)      Mengisi waktu luang untuk kegiatan yang produktif, kreatif dan inovatif.
c)      Bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan keluarga, dan dikerjakan sebaik-baiknya.


2)      Di Lingkungan Sekolah
Media untuk bisa digunakan menerapkan kerja prestatif di lingkungan sekolah antara lain :

a)      Kegiatan belajar mengajar di kelas.
b)      Kegiatan intra sekolah (OSIS).
c)      Unit-unit usaha yang ada di sekolah seperti halnya : koperasi siswa, pertokoan, kantin, bank mini, sanggar busana.


3)      Di Lingkungan Masyarakat
            Lingkungan masyarakat lebih luas dan kompleks sehingga kegiatan menerapkan kerja prestatif akan lebih leluasa dan bukan simulatif, tetapi benar-benar praktek.
Media yang digunakan :

a)      Organisasi kemasyarakatan, seperti karang taruna, organisasi keolahragaan, lembaga swadaya masyarakat, koperasi, dan lain-lain.
b)      Dunia usaha dan industri misalnya, magang, bekerja paroh waktu dan sebagainya.








BAB III

PENUTUP
A.  Kesimpulan
Seorang wirausaha yang ingin berhasil di dalam usahanya janganlah loyo, pasrah diri, tidak mau berjuang, tetapi harus bersemangat tinggi, berjuang dan berambisi untuk maju dengan komitmen tinggi
Menurut Zimmerer, karakteristik wirausaha yang berhasil karena bekerja secara prestatif ada 10 dan akan menghasilkan 5 keuntungan.
Ciri khusus perilaku prestatif ialah selalu ingin maju di segala bidang. Dengan demikian orang yang berperilaku kerja prestatif akan memancarkan sifat yang terpuji. Orang yang selalu ingin maju harus mau belajar banyak serta mempunyai keyakinan yang kuat dalam usahanya.
            Menurut Stephen Covey dalam bukunya “First Thing’s First” ada empat sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju, salah satunya adalah Self awareness atau sikap mawas diri.
ASPEK-ASPEK KERJA PRESTATIF
Kerja Ikhlas
Kerja Mawas Diri Dari Rasa Emosional
Kerja Tuntas
Kerja Keras
Kerja Cerdas

            MENERAPKAN SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Di Lingkungan Keluarga
Di Lingkungan Sekolah
Di Lingkungan Masyarakat





B.   Saran
Taati sikap dan prilaku kerja prestatif untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Selalu semangat dalam menjalankan usaha yang dijalani dengan tekun dan tanpa mengenal rasa lelah.
Jalani usaha dengan penuh rasa tanggungjawab yang tinggi.


  
DAFTAR PUSTAKA