KELOMPOK : 1
KELAS : X
SEKOLOH MENENGAH KEJURUAN
SMK KESEHATAN BHAKTI
KENCABA KSB
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Kata pengantar
Puja dan puji syukur kehadirat ALLAH SWT karena IA
lah tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, shalawat
serta salam tak lupa pula kami sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW karea
IA pula kita dapat terbebas dari alam kebatilan.
Makalah ini membahas tentang sikap dan prilaku kerja
prestatif yang terdiri dari cover hingga
daftar pustaka. Kami berharap makalah ini dapat membantu sistem belajar mengajar
dalam lingkup materi yang kami bahas ini.
Kami juga tidak lupa
menyampaikan kata trima kasih atas tugas yang telah ibu Nurul berikan kepada
kami sebagai motifasi bagi kami dalam proses belajar.
Dalam penulisan {pengetikan} dan penyusunan kami sadar
bahwa kemampuan kami masih dibawah pembimbing kami, oleh karena itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dalam proses blajar kami.
Taliwang,4
Oktober 2012
Kelompok 1
{Penyusun}
DAFTAR ISI
Cover
Kata
pengantar............................................................................................................ i
Daftar
isi...................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah............................................................................................. 1
C. Tujuan penulisan.............................................................................................. 1
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pentingnya kerja prestatif................................................................................ 2
B. Sikap dan prilaku kerja prestatif..................................................................... 3
C. Aspek-aspek kerja prestatif.............................................................................. 3
D. Menerapkan sikap dan prilaku kerja prestatif dalam
kehidupan sehara-hari 5
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan....................................................................................................... 7
B. Saran.................................................................................................................. 8
Daftar
pustaka............................................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Saat
ini seluruh masyarakat khususnya wirausahawan, harus memperhatikan dan memiliki
yang dinamakan sikap dan prilaku kerja prestatif dalam berbagai lingkungan,
misalnya lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Kerja
prestatif bukan hanya sikap kerja yang harus dimiliki tapi kerja prestatif
harus di tekuni dan dijalankan dengan sepenuh hati tanpa ada keterpaksaan dari
manapun, karena apabila kerja ini dilakukan dengan keterpaksaan maka tidak akan
membawa atau mendatangkan hasil yang maksimal dan memuaskan bagi seseorang yang
melaksanakannya.
Kerja
prestatif adalah salah satu dari berbagai sikap yang harus dimiliki oleh
seorang warausahawan, oleh karena itu kerja prestatif jangan sampai terlupakan
oleh seorang wirausahawan yang baru mulai membangun usaha atau yang telah lama
membangun usahanya.
Seperti
yang kita lihat banyak sekali wirausahawan yang melupakan kerja prestatif
sehingga mereka tidak dapat atau sangat sulit untuk memajukan usahanya seperti
yang mereka inginkan.
B.
Rumusan masalah
1. Bangimana
menanamkan sikap dan prilaku kerja prestatif pada para wirausahawan agar usaha yang dijalani dapat maju dan
sesuai keinginan wirausahawan itu sendiri.
2. Bagaimana
cara menanamkan sikap dan prilaku kerja prestatif di lingkungan keluarga.
3. Bagaimana
menanamkan sikap dan prilaku kerja prestatif di lingkungan sekolah.
4. Bagaimana
menanamkan sikap dan prilaku kerja prestatif di lingkungan masyarakat.
C.
Tujuan penulisan
1. Mengetahui
cara menanamkan sikap dan prilaku kerja prestatif pada wirausahawan.
2. Mengetahui
cara menanamkan sikap dan prilaku kerja prestatif di lingkungan keluarga.
3. Mengetahui
cara menanamkan sikap dan prilaku kerja prestatif di lingkungan sekolah.
4. Mengetahui
cara menanamkan sikap dan prilaku kerja prestatif di lingkungan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pentingnya kerja prestatif
Keinginan semua orang untuk terus maju dan berprestasi tidak dapat dihindari. Setiap wirausaha juga melombakan kata prestatif itu, sehingga seorang wirausaha harus berbuat dan bekerja secara prestatif. Apakah prestatif itu ? “Prestatif artinya seorang wirausaha selalu berambisi ingin maju (ambition drive).
Di sini seorang wirausaha memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaannya atau tugasnya dan setiap saat pikirannya tidak lepas dari bisnisnya. Seorang wirausaha yang ingin berhasil di dalam usahanya janganlah loyo, pasrah diri, tidak mau berjuang, tetapi harus bersemangat tinggi, berjuang dan berambisi untuk maju dengan komitmen tinggi terhadap pekerjaannya.
Menurut Zimmerer, karakteristik wirausaha yang berhasil karena bekerja secara prestatif adalah sebagai berikut :
1) Memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya
atau pekerjaannya
2) Mau
bertanggung jawab
3) Mempertahankan
minat kewirausahaan dalam dirinya
4) Peluang
untuk mencapai obsesi
5) Toleransi
untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpastian.
6) Yakin
pada dirinya.
7) Kreatif
dan fleksibel.
8) Memiliki
motivasi untuk lebih unggul.
9) Berorientasi
untuk masa depan.
10) Mau
belajar dari kegagalan.
11) Memiliki
kemampuan memimpin.
Jika karakteristik prestatif di atas diterapkan oleh seorang wirausaha di dalam bisnis, maka :
·
Wirausaha memiliki tekad kuat berusaha tetapi
bukan karena terpaksa.
·
Wirausaha akan mawas diri dan bertekad bulat
untuk maju.
·
Wirausaha berpikir ada kemungkinan gagal,
tetapi ia tidak gentar.
·
Wirausaha ingin maju atau mandiri,
walaupun resiko tinggi.
·
Wirausaha
berpikir positif karena ingin berkreatif.
B.
Sikap dan
prilaku kerja prestatif
Ciri khusus perilaku prestatif ialah selalu ingin maju di segala bidang. Dengan demikian orang yang berperilaku kerja prestatif akan memancarkan sifat yang terpuji. Orang yang selalu ingin maju harus mau belajar banyak serta mempunyai keyakinan yang kuat dalam usahanya.
Menurut Stephen Covey dalam bukunya “First Thing’s First” ada empat sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju, yaitu :
1) Self
awareness atau sikap mawas diri.
2) Conscience
atau mempertajam suara hati.
3) Independent
Will atau pandangan independent untuk bakal bertindak.
4) Creative
imagination atau berpikir mengarah ke depan untuk memecahkan masalah dengan
imajinasi serta adaptasi yang tepat.
C.
Aspek-aspek
kerja prestatif
Perilaku kerja prestatif dapat dilihat dalam sikap sebagai berikut :
1) Kerja
Ikhlas
Kerja ikhlas bukan berarti kerja tanpa mengharapkan gaji/honor. Kerja ikhlas dalam hal ini dapat diartikan kerja yang dilakukan tanpa keluh kesah. Segala jerih payah bahkan rasa lelah tidak dirasakan suatu beban yang berat.
Kerja ikhlas bukan berarti kerja tanpa mengharapkan gaji/honor. Kerja ikhlas dalam hal ini dapat diartikan kerja yang dilakukan tanpa keluh kesah. Segala jerih payah bahkan rasa lelah tidak dirasakan suatu beban yang berat.
Contoh :
Seorang tukang jahit sepatu walaupun hasil jahitannya hanya dapat untuk menutup biaya, tetapi tetap bekerja dengan baik, melaksanakan pekerjaannya dengan tulus dan berusaha agar pesanan untuk jahitannya baik dengan harapan semoga rejeki yang diterima menjadi berkat Tuhan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
2) Kerja
Mawas Diri Dari Rasa Emosional
Kerja mawas diri dapat diartikan tidak tergesa-gesa dalam mengambil suatu tindakan, tidak mudah terpancing oleh suasana dalam menerima suatu kritikan maupun pujian. Sebelum bertindak dipikirkan dengan matang keputusan apa yang akan diambil. Oleh karena itu sikap hati-hati perlu diterapkan agar tidak mudah terjebak pada kesalahan yang sama.
Kerja mawas diri dapat diartikan tidak tergesa-gesa dalam mengambil suatu tindakan, tidak mudah terpancing oleh suasana dalam menerima suatu kritikan maupun pujian. Sebelum bertindak dipikirkan dengan matang keputusan apa yang akan diambil. Oleh karena itu sikap hati-hati perlu diterapkan agar tidak mudah terjebak pada kesalahan yang sama.
Contoh :
Seorang pemimpin perusahaan yang memiliki masalah pribadi di rumah dengan keluarganya, tidak boleh membawa masalah ke perusahaan.
3) Kerja
Cerdas
Cerdas, sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti) dan tajam dalam berpikir. Bekerja tidak hanya mengandalkan otot saja tetapi juga mengandalkan otak artinya untuk mencapai sukses tidak hanya dibutuhkan kerja keras saja akan tetapi juga kecerdasan untuk melakukan inovasi-inovasi baru yang dapat diterima oleh masyarakat.
Kerja cerdas adalah bekerja dengan menggunakan pikiran yang tajam, cepat, tepat dalam menerima, menanggapi, menentukan sikap dan berbuat.
Wirausahawan yang cerdas, wirausahawan dalam menjalankan pekerjaannya pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang, dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan.
Cerdas, sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti) dan tajam dalam berpikir. Bekerja tidak hanya mengandalkan otot saja tetapi juga mengandalkan otak artinya untuk mencapai sukses tidak hanya dibutuhkan kerja keras saja akan tetapi juga kecerdasan untuk melakukan inovasi-inovasi baru yang dapat diterima oleh masyarakat.
Kerja cerdas adalah bekerja dengan menggunakan pikiran yang tajam, cepat, tepat dalam menerima, menanggapi, menentukan sikap dan berbuat.
Wirausahawan yang cerdas, wirausahawan dalam menjalankan pekerjaannya pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang, dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan.
Contoh :
Wirausaha dalam bekerja menggunakan konsep keilmuan, misalnya penggunaan teknologi tepat, menggunakan konsep hitung menghitung (matematika), menggunakan bahasa global, pandai bernegosiasi, berkomunikasi dan mengelola informasi.
4) Kerja
Keras
Kerja keras berarti bekerja dengan menggunakan sumber daya secara optimal, misalnya tenaga, pikiran, dan perasaan dalam menggunakan waktu, bahan, dana dan alat.
Kerja keras dalam bekerja mampunyai sifat mabuk kerja untuk dapat mencapai sasaran yang ingin dicapai, dapat memanfaatkan waktu yang optimal sehingga kadang-kadang tidak mengenal waktu, jarak, dan kesulitan yang dihadapi, sangat bersemangat untuk meraih keinginannya.
Kerja keras berarti bekerja dengan menggunakan sumber daya secara optimal, misalnya tenaga, pikiran, dan perasaan dalam menggunakan waktu, bahan, dana dan alat.
Kerja keras dalam bekerja mampunyai sifat mabuk kerja untuk dapat mencapai sasaran yang ingin dicapai, dapat memanfaatkan waktu yang optimal sehingga kadang-kadang tidak mengenal waktu, jarak, dan kesulitan yang dihadapi, sangat bersemangat untuk meraih keinginannya.
Contoh :
Kerja keras seorang nelayan, setiap hari mereka berangkat untuk berlayar tanpa mengenal waktu dan lelah, kadang-kadang kalau cuaca tidak mendukung nelayan tersebut bisa tidak membawa hasil tangkapannya.
5) Kerja
Tuntas
Kerja tuntas artinya kerja yang tidak setengah-setengah dan mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usahanya secara maksimal.
Kerja tuntas artinya kerja yang tidak setengah-setengah dan mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usahanya secara maksimal.
Contoh :
Seorang pengusaha konveksi dapat mengorganisasikan usahanya dengan baik mulai dari membuat sarana konveksi, lay out konveksi, peralatan yang dibutuhkan, proses produksi, strategi pemasaran, kemungkinan kerugian sampai mendapatkan hasil yang memuaskan yaitu laba.
D. Menerapkan sikap dan prilaku kerja prestatif dalam
kehidupan sehara-hari
Untuk memberikan motivasi, menanamkan, dan memupuk mental jiwa wirausaha perlu sekali menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif dalam kehidupan sehari-hari di dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Penerapannya dapat berupa aktivitas biasa dalam menjalankan hidup sehari-hari maupun berupa kegiatan bisnis.
1) Di
Lingkungan Keluarga
Menerapkan kerja prestatif di lingkungan keluarga di antaranya dapat berupa :
Menerapkan kerja prestatif di lingkungan keluarga di antaranya dapat berupa :
a) Disiplin dalam menjalankan kewajiban, seperti
ibadah, belajar dan membantu orang tua, tidak menunda-nunda waktu.
b) Mengisi
waktu luang untuk kegiatan yang produktif, kreatif dan inovatif.
c) Bertanggung
jawab terhadap pekerjaan yang diberikan keluarga, dan dikerjakan
sebaik-baiknya.
2) Di
Lingkungan Sekolah
Media untuk bisa digunakan menerapkan kerja prestatif di lingkungan sekolah antara lain :
Media untuk bisa digunakan menerapkan kerja prestatif di lingkungan sekolah antara lain :
a) Kegiatan
belajar mengajar di kelas.
b) Kegiatan
intra sekolah (OSIS).
c) Unit-unit
usaha yang ada di sekolah seperti halnya : koperasi siswa, pertokoan, kantin,
bank mini, sanggar busana.
3) Di
Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat lebih luas dan kompleks sehingga kegiatan menerapkan kerja prestatif akan lebih leluasa dan bukan simulatif, tetapi benar-benar praktek.
Media yang digunakan :
Lingkungan masyarakat lebih luas dan kompleks sehingga kegiatan menerapkan kerja prestatif akan lebih leluasa dan bukan simulatif, tetapi benar-benar praktek.
Media yang digunakan :
a) Organisasi
kemasyarakatan, seperti karang taruna, organisasi keolahragaan, lembaga swadaya
masyarakat, koperasi, dan lain-lain.
b) Dunia
usaha dan industri misalnya, magang, bekerja paroh waktu dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seorang wirausaha yang
ingin berhasil di dalam usahanya janganlah loyo, pasrah diri, tidak mau
berjuang, tetapi harus bersemangat tinggi, berjuang dan berambisi untuk maju
dengan komitmen tinggi
Menurut Zimmerer,
karakteristik wirausaha yang berhasil karena bekerja secara prestatif ada 10
dan akan menghasilkan 5 keuntungan.
Ciri khusus perilaku
prestatif ialah selalu ingin maju di segala bidang. Dengan demikian orang yang
berperilaku kerja prestatif akan memancarkan sifat yang terpuji. Orang yang
selalu ingin maju harus mau belajar banyak serta mempunyai keyakinan yang kuat
dalam usahanya.
Menurut Stephen Covey dalam bukunya
“First Thing’s First” ada empat sisi potensial yang dimiliki manusia untuk
maju, salah satunya adalah Self awareness atau sikap mawas diri.
ASPEK-ASPEK KERJA
PRESTATIF
Kerja Ikhlas
Kerja Mawas Diri Dari Rasa Emosional
Kerja Tuntas
Kerja Keras
Kerja Cerdas
Kerja Ikhlas
Kerja Mawas Diri Dari Rasa Emosional
Kerja Tuntas
Kerja Keras
Kerja Cerdas
MENERAPKAN SIKAP DAN PERILAKU KERJA
PRESTATIF DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Di Lingkungan Keluarga
Di Lingkungan Sekolah
Di Lingkungan Masyarakat
Di Lingkungan Keluarga
Di Lingkungan Sekolah
Di Lingkungan Masyarakat
B.
Saran
Taati
sikap dan prilaku kerja prestatif untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Selalu
semangat dalam menjalankan usaha yang dijalani dengan tekun dan tanpa mengenal
rasa lelah.
Jalani
usaha dengan penuh rasa tanggungjawab yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA